MCT Summit Indonesia 2025: meninjau kembali cara mengajar di era AI

Yogyakarta, 24–25 September 2025 — Komunitas Microsoft Certified Trainer (MCT) berkumpul dalam ajang bergengsi MCT Summit Indonesia 2025, sebuah forum kolaboratif yang menggabungkan teknologi, pembelajaran aktif, dan jejaring profesional lintas negara.

Diselenggarakan oleh Maribelajar dan disponsori oleh Microsoft HQ, summit ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kompetensi pengajar bersertifikasi Microsoft, memperkenalkan ekosistem Copilot dan Power Platform, serta mendorong adopsi pembelajaran berbasis Microsoft Learn.

🔍 Fokus Utama Summit

Penerapan Copilot dalam pendidikan dan pelatihan
Arsitektur cloud-native dan AI untuk sistem berkelanjutan
Strategi sertifikasi Microsoft 2025
Etika dan fairness dalam teknologi AI

🎙️ Pembicara Unggulan

Summit ini menghadirkan pemimpin komunitas dan trainer berpengalaman:

Meng Chong Quek – Microsof
Ridi Ferdiana – MCT Lead Indonesia
Lim Keng Seong – MCT Lead Malaysia
Aprizon & Erick Kurniawan – Microsoft Certified Trainer

🧩 Format Hybrid & Fasilitas

Kegiatan berlangsung secara hybrid:

Offline: Kolektif Coworking Space, Sleman, Yogyakarta
Online: Microsoft Teams (go.maribelajar.org/room)

Peserta mendapatkan e-sertifikat, materi eksklusif, makan siang, coffee break, dan door prize menarik.

🌱 Refleksi

MCT Summit Indonesia 2025 bukan sekadar pelatihan—ini adalah ruang strategis untuk membentuk masa depan pembelajaran digital di Asia Tenggara. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, summit ini memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pengembangan talenta digital berbasis teknologi Microsoft. Pada bagian awal Ridi bercerita tentang bagaimana cara mengajar modern di era AI. Selama dua jam lebih Ridi berbagi mengenai suka duka sebagai trainer di dunia MCT. Meng Chong membahas bagaimana ekosistem Microsoft dapat membantu pengajar untuk tetap produktif. Sesi Erick berfokus pada pengembangan teknologi bersama Microsoft Azure. Pada hari kedua Aprizon berfokus menyampaikan pengembangan Github Copilot, sementara Lim keng Seong membahas bagaimana Power Platform dapat menjadi solusi