Breaking News

Memahami Rutin Tim Agile

 Agile Sebagai Sebuah Defacto

Banyak orang yang mengaku mengadopsi pendekatan Agile. Entah mengadopsi Scrum, XP, Lean, Agile Modelling atau yang lain, mereka mengaku mengadopsi Agile. Beberapa juga dikritik mengadopsi Agile padahal mini Waterfall, lalu kenapa itu terjadi? Kepopuleran Agile memang tidak terbendung ketika eXtreme Programming hadir dan Scrum menepi sebagai opsi proyek pengembangan perangkat lunak. Sifatnya yang fleksibel mendorong keunikan implementasi Agile dari satu organisasi dengan organisasi yang lain. Akibatnya, tidak ada keharusan atau keketatan layaknya metode Formal di CMMI. Sebagai gantinya kultur menjadi dasar bagaimana Agile dapat diterapkan, berbeda dengan metode formal yang menekankan pada proses maka Agile lebih menekankan pada nilai, praktik yang tertanam dalam kultur. 

Kultur Agile Seperti Apa?

Kultur Agile adalah bagaimana penerapan nilai dan praktik sehari-hari. Sebagai contoh pada tim yang mengadopsi XP, maka kultur kesehariannya adalah sebagai berikut.

Mari kita jelaskan secara ringkas gambar rutin sebuah kultur keseharian Agile yang menekankan pada apa yang dilakukan sehari-hari. 
  1. Tim berkumpul di pagi hari lalu melakukan daily stand up meeting. Durasi maksimum adalah 30 menit. 
  2. Tim membagi kelompok dan berkomitmen mana yang akan dikerjakan di hari tersebut
  3. Tim melakukan Test Driven Development hingga semua uji unit terlampaui kemudian masuk ke tahap optimalisasi Refactoring.
  4. Tim melakukan refactoring yakni mengubah kode untuk meningkatkan performa dan kemudahan pengelolaan tanpa mengubah fungsinya
  5. Setelah semua sudah dikaji maka proses build dilakukan dan pipeline dijalankan, sehingga kode layak diletakkan di staging. Pipeline dapat dijalankan dengan berbagai otomasi seperti CI dan CD pada Azure DevOps
  6. Setelah itu tim bisa pulang dengan tenang, dan satu misi berhasil. 
  7. Pada akhir iterasi maka tim akan melakukan review bersama klien untuk menjamin bahwa kode diterima dan feedback oleh klien dapat dilakukan.
 jadi apakah tim kita sudah Agile, atau Agile-Agilean? 


Tidak ada komentar