Lika Liku Bugs
Startup di bidang perangkat lunas pasti sudah terbiasa dengan bugs. Pada saat memberikan solusi kepada pelanggan melalui solusi perangkat lunak, terkadang menghadirkan sebuah bugs yang seringkali tidak dapat dihindari. Bugs atau error adalah kondisi ketika perangkat lunak yang dikembangkan tidak sesuai dengan harapan. Entah tidak sesuai dengan spesifikasi, mengalami anomali yang tidak dapat dihindari, hingga memiliki performa yang buruk.
Sebaik apapun seorang developer, mereka tidak pernah dapat menghindari bugs dalam setiap perangkat lunak. Baik dari faktor eksternal (klien) atau faktor internal (lalai). Pertanyaannya adalah bagaimana mengurangi bugs sehingga memiliki kualitas perangkat lunak yang lebih baik.
Bugs dan Kualitas
Tidak perlu disangkal, aplikasi yang rendah bugs adalah aplikasi yang memiliki peluang sebagai aplikasi yang berkualitas, Walaupun kita ketahui bahwa kualitas tidak hanya karena rendah bugs tetapi juga karena faktor lain seperti skalabilitas, performa, dan ketersediaan. Mengurangi bugs artinya mengurangi resiko dan meningkatkan peluang menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas
Bugs dan Menyelesaikannya
Sebuah fakta menarik adalah
- Semakin awal bugs diketahui semakin 'murah' dan 'mudah' solusinya. Sebaliknya semakin terlambat diketahui semakin mahal dan beresiko perbaikannya
- Bugs bukan hanya diakibatkan oleh aspek teknis tetapi juga aspek non teknis, seperti kebutuhan atau spesifikasi yang tidak jelas, perubahan kebutuhan, hingga terlambatnya pembayaran dapat membuat moral tim semakin tidak teliti dan menghasulkan bugs.
- Secara teknis bugs terjadi karena kelalaian developer, perubahan yang tidak terkelola dengan baik, hingga kode yang lalai untuk diuji
Percaya atau tidak bugs sebenarnya dapat dihindari dengan melakukan dua pendekatan sederhana
- Penerapan dan pemenuhan kebutuhan yang detail dengan klien. Spesifikasi yang mendekati kondisi akhir adalah salah satu upaya untuk mengurangi perubahan di saat pengembangan. Perubahan yang bertubi-tubi adalah sumber terjadinya kekacauan yang mengakibatkan resiko tinggi terjadi bugs
- Pengujian yang rutin baik pengujian unit atau pengujian penerimaan pengguna akan mengurangi kelalaian terjadinya bugs
Bugs dan Pencegahannya
Lalu bagaimana mencegah bugs. Sama halnya dengan menyelesaikan sekumpulan bugs. Bugs juga dapat dicegah dengan
- Pair programming. Dua kepala lebih baik dari satu kepala. Pada saat satu kepala membuat kode, satu kepala lain dapat melakukan validasi cepat sebelum terjadi bugs. Konsep ini bisa dilakukan secara langsung atau secara remote dengan fitur seperti liveshare di Visual Studio
- Continuous Testing. Bagian dari continuous integration yang menekankan otomasi pada pengujian baik pengujian unit atau pengujian yang lain kemudian dilanjutkan dengan proses build yang menjamin kode dapat dijalankan dengan baik
- Test driven development. Bagian ini dapat dilakukan dengen menyusun unit test terlebih dahulu, mengujinya, kemudian melakukan pengembangan modul berdasar kode unit test, dan diakhiri dengan mengujinya kembali. Konsep Red-Green menjadi kunci pencegahan bugs yang efektif semenjak era tahun 2000-an
Jadi praktik mana yang akan diterapkan di startup-mu? simak bagaimana software testing dilakukan
Tidak ada komentar