Breaking News

Selalu Salah dalam bekerja ? wajarkah

Entah Anda seorang veteran yang sudah bekerja selama puluhan tahun, atau orang yang baru saja belajar. Kesalahan adalah hal yang umum terjadi kepada siapapun. Salah itu manusiawi. Pepatah "Manusia tempat salah dan dosa" memang bukan 'isapan jempol belaka' karena kesalahan itulah yang membuat kita belajar. Tapi kalau kita sudah belajar lalu salah lagi dan lagi, apakah itu sesuatu yang wajar? atau itu cocok dengan sebuah peribahasa "Nila se-titik rusak susu sebelanga" atau dengan kata lain ketika orang melakukan salah maka jangan pernah berharap orang membayangkan sesuatu hal yang benar dari kita dimasa lalu yang dikenang ya salahnya... yang diingat ya bikin kecewa. 

See the source image

Pada artikel ini kita akan membahas bagaimana membuat kesalahan sebagai energi untuk berbuat lebih baik, dan bagi yang terkena akibat dari kesalahan bagaimana ini sebuah energi untuk memaafkan dan menjadi amalan bagi yang dikecewakan. Mungkin konteks-nya dalam artikel ini adalah profesionalisme tapi tidak menutup kemungkinan hal ini bisa juga diterapkan pada hal yang lain misalnya 'relasi sosial'
Berikut adalah lima tips bagi kedua belah pihak yang mengalami konflik yang satu melakukan hal yang salah yang satu merasakan kecewa akibat kesalahan.

Tips 1 Diskusikan Kesalahan bukan menghindar

Pada saat Anda merasa salah, atau Anda merasa dikecewakan karena keputusan yang salah. Maka jangan menghindar, tenang-tenang beberapa saat (2-3 jam) lalu setelah tenang diskusikan apa yang salah apa yang membuat kecewa kemukakan tetapi bukan untuk 'konflik' untuk menyatakan "saya benar anda salah". Tapi tujuan diskusi ini adalah saling mendengar berbagai sisi sudut pandang. Jangan menghindar atau membiarkan kesalahan tersebut berlarut-larut, ingat orang yang baik adalah orang yang meluruskan yang salah dan meningkatkan berbuat baik. 

Bagi Yang Bersalah: "mohon maaflah"

Bagi Yang Kecewa : "beri maaflah"

Tips 2 Catat kesalahan dan perbaiki

Sudah salah tertimpa tangga, itulah beberapa nasib beberapa orang, sudah mengaku salah tetap juga dihindari dan didiamkan. Kondisi ini memang tidak menyenangkan. Tetapi apa boleh buat. Memang kesalahan itu lebih mudah diingat dibanding semua hal lain yang sudah dilakukan. Bagi yang salah tentu ingin segera move on bagi yang kecewa tentu ingin sekali meluapkan kekecewaan. 

Bagi yang bersalah: "Catatlah kesalahanmu dan bagaimana memperbaikinya"

Bagi yang kecewa: "Beri masukan bukan terus menyalahkan atau berdiam"

Tips 3 Terus belajar dari kesalahan

Begitu salah, maka catat dan perbaiki, salah lagi catat dan perbaiki. Begitu seterusnya. Kita itu pasti salah kok mulai dari yang kecil hingga yang besar. Justru kalau kita salah kita harus belajar apa yang membuat kesalahan itu terjadi. mengapa salah itu menjadi sesuatu yang besar terutama bagi orang yang kecewa, apa yang harus dilakukan agar tidak kecewa di kemudian hari. 

Bagi yang bersalah : "pelajari sehingga pada saat situasi yang sama jangan lakukan kesalahan yang sama"
Bagi yang kecewa : " beri masukan dengan cara yang baik agar kesalahan menjadi amalan kebaikan" 

Tips 4 Conflict Move on untuk Kedepan

Setelah masa bersalah itu sudah lewat, jangan terus diingat, jangan terus disesali, jangan terus menjadi awal benci, dan amarah. Sudah cukup. Waktu terus berjalan apabila konflik dilanjutkan itu hanya menghabiskan energi. Lanjutkan, beri kepercayaan untuk melangkah ke hal selanjutnya. Percaya atau tidak konflik adalah bumbu kedewasaan, kesalahan adalah bahan untuk menjadi lebih baik lagi. 

Bagi yang bersalah : "stop perasaan bersalah terlalu lama"

Bagi yang kecewa: "stop mengungkit "

Tips 5 Mengetahui Kesalahan Terbesar 

Sebut dalam hati kesalahan-kesalahan yang terbesar seorang manusia, coba tulis kesalahan Anda. Maka kita akui bahwa mungkin kesalahan kita sudah seperti buih di lautan. Tapi ada kesalahan terbesar yaitu "hidup dalam penyesalan" atau "tidak memaafkan". Kedua hal ini yang ada dan harus dihindari, boleh saja kita marah dan kecewa terhadap perlakuan seseorang, tapi apakah kesalahan terbesar menjadi dasar kita menilai seseorang. Semoga tidak


 

Tidak ada komentar