Breaking News

Empat Instrumen Keuangan yang harus diperhatikan bagi Startup di era COVID-19

Bisnis bergeser menjadi sesuatu yang makin tidak terprediksi. Gunung meletus, pandemic virus, hingga lesunya pasar modal mengakibatkan masyarakat enggan bertransaksi. Apapun yang terjadi bisnis harus tetap berjalan. Pertanyaannya adalah apakah ini saat yang tepat untuk maju seperti biasanya, atau sudah saatnya kita melakukan transformasi bisnis. Untuk mengetahuinya maka simak empat instrumen yang harus kita perhatikan bagi bisnis startup yang rentan dengan perubahan akibat kondisi negeri yang penuh tantangan saat ini. Tips ini hanya berlaku jika perusahaan sudah memiliki laporan keuangan yang setidaknya mencatat pemasukan dan pengeluaran, jika belum maka empat instrumen ini dapat menjadi hal yang bisa disiapkan

See the source image

#1 Lihat kembali cash flow

Lihat kembali Cash-flow, baik inflow dan outflow. Perhatikan baik-baik. Lakukan tiga hal sederhana ini
  • Temukan tiga terbesar biaya yang dikeluarkan perusahaan 
  • Identifikasi bagian mana yang dapat dihemat
  • Temukan bagaimana cara menghematnya. Sebagai contoh. apabila biaya terbesar adalah sewa cloud computing maka coba turunkan performanya atau cari provider yang lain. 


#2 Lihat kembali Profit vs Loss

Perhatikan bagaimana performa perusahaan tiga bulan terakhir (1 Quarter). Perhatikan baik-baik apakah Net Income masih aman. Jika masih aman (positif) maka perhatikan beberapa hal berikut.
  • Lakukan simulasi seberapa net income dapat mencukupi kondisi tanpa revenue. Ambil contoh net income perusahaan adalah 100.000.000, kemudian setiap bulannya minimal cost adalah 30.000.000 maka, startup kita dapat bertahan setidaknya tiga bulan dari sekarang tanpa revenue. 
    • Merah jika kondisi startup tidak dapat mencukupi cost dalam satu bulan kedepan
    • Kuning jika kondisi startup tidak dapat mencukupi cost dalam tiga - enam bulan kedepan
    • Hijau jika kondisi startup dapat mencukupi enam bulan hingga dua belas bulan kedepan.
  • Lihat bagaimana menambah income, dengan memperhatikan bagaimana peluang baru untuk menjual seperti
    • Mengubah model penjualan dari media sosial ke meningkatkan loyalitas pelanggan yang sudah ada (terfokus) 
    • Mengubah model penggunaan aplikasi dari lisensi perpetual ke lisensi berlanggana
    • Menghentikan promosi atau biaya cost of goods yang diyakini tidak memberi kontribusi banyak. Semisal tidak ada perubahan dengan beriklan di Facebook ya hentikan itu walau terlihat banyak yang mengklik layanan perusahaan Anda

#3 Lihat kembali Fixed Cost

Lihat kembali bagaimana fixed cost membebani perusahaan. Sebagai contoh 
  • Domain yang dibeli tetapi tidak dipakai maka lebih baik dijual
  • Biaya Fax atau Phone yang jarang digunakan lebih dialokasikan untuk yang lain
  • Koneksi internet yang berlebih dari kebutuhan atau terlalu mahal dapat digantikan dengan layanan lain.
  • Biaya-biaya kecil yang rutin tetapi bisa dioptimalkan maka lakukan penghematan semisal biaya konsumsi atau biaya ruang rapat dengan mengganti makanan yang lebih sehat dan lebih murah
  • Lakukan pengkajian sebelum mengeluarkan fixed cost lainnya. 

#4 Lihat Balance Sheet

Pada masa Covid-19 ini adalah saat yang tepat untuk melihat harta, utang, dan modal startup. Silahkan perhatikan Balance Sheet dan jawab 3 pertanyaan ini.
  • Optimalkan park assets misalkan ada uang tabungan menganggur maka alokasikan untuk deposito
  • Optimalkan move assets untuk digunakan dan jika tidak digunakan maka pertimbangkan untuk disewakan. semisal mesin potong dapat disewakan jika saat ini tidak digunakan untuk pencetakan brosur
  • Pindahkan resiko dari memiliki ke sewa. server yang usang dapat dijual dan mulai gunakan sewa hosting yang sifatnya menjadi fixed cost.
  • Selesaikan hutang startup jika dimungkinkan
jadi mari kita dapat bertahan!



Tidak ada komentar