Kenapa banyak startup arus kasnya seret?
Setiap startup yang ingin konsisten mengantar nilai dan menjaga arus kas harus memiliki mekanisme sistematis untuk menelusuri pelanggan dan proyek yang berjalan. Tanpa jejak yang rapi, keputusan jadi terlambat, risiko deliverable melebar, dan peluang penagihan hilang.
Identitas Pelanggan dan Jejak Pola Kerja
- Customer ID: Beri setiap pelanggan sebuah ID unik untuk menyatukan semua jejak interaksi, kontrak, invoice, dan histori proyek.
- Tujuan tracking: Melacak pola pekerjaan, frekuensi pemesanan, nilai rata-rata proyek, serta riwayat keluhan atau permintaan pengembangan.
- Manfaat: Personalisasi penawaran, prediksi churn, dan prioritisasi akun berdasar profitabilitas.
Identitas Proyek dan Hubungannya dengan Pelanggan
- Project ID: Setiap proyek harus memiliki ID proyek yang mengikatnya ke Customer ID dan dokumentasi terkait.
- Fungsi: Mempermudah reporting, alokasi sumber daya, dan pengukuran KPI proyek seperti waktu, biaya, dan scope.
Proposal, Sales Quotes, dan Statusnya
- Sales Quotes: Untuk tiap proyek bisa ada satu atau lebih proposal yang tercatat sebagai sales quotes.
- Status penting: Tetapkan status untuk tiap quote: expired, active, accepted.
- Alur keputusan: Quotes active menunggu keputusan; expired diarsipkan; accepted memicu langkah implementasi dan penagihan.
Dari Accepted Quote ke Sales Order dan Keterkaitan Deadline
- Sales Order: Semua sales quotes yang berstatus accepted harus ditransformasikan menjadi sales order yang formal.
- Deadline sinkron: Sales order wajib memiliki deadline pemenuhan yang selaras dengan deadline proyek sehingga eksekusi, keuangan, dan komunikasi klien tetap selaras.
- Konsekuensi: Ketidaksesuaian deadline menyebabkan rework, penalti, atau klaim pelanggan.
Penagihan Bertahap: Invoice dan Statusnya
- Partial billing: Satu sales order dapat ditebus melalui satu atau lebih invoice tergantung milestone, retensi, atau model pembayaran.
- Status invoice: Gunakan alur status terstandar: dibangkitkan, dikirimkan, diproses, dan selesai atau ditolak.
- Kontrol arus kas: Monitoring status invoice membantu memprediksi arus kas, menindak penunggakan, dan mengotomasi reminder.
Dashboard Khusus dan Peran Account Manager
- Dashboard spesifik: Sediakan dashboard terintegrasi yang menampilkan ringkasan Customer ID, Project ID, quotes per proyek, sales order, progress pemenuhan, dan status invoice.
- KPI utama di dashboard: overdue invoices, quotes to order conversion rate, project on-time delivery, dan revenue per account.
- Pemantau utama: Tunjuk Account Manager sebagai pemilik dashboard untuk tiap akun; tugasnya memastikan konsistensi data, follow-up quotes, sinkronisasi deadline, dan eskalasi masalah.
Rekomendasi Implementasi Singkat
- Terapkan skema ID terstruktur untuk customer dan proyek; hindari duplikasi.
- Standarkan field dan nilai status di CRM/ERP agar mudah diintegrasikan.
- Otomasi notifikasi untuk quotes expired, invoice ditolak, dan sales order approaching deadline.
- Buat role-based access supaya Account Manager mendapat tampilan lengkap sementara tim lain melihat bagian relevan.
Penutup
Membangun alur terstruktur dari Customer ID sampai invoice dan dashboard bukan hanya soal administrasi; ini adalah fondasi untuk keandalan operasional, kesehatan finansial, dan kepuasan pelanggan. Account Manager yang berfokus pada pemantauan dan tindakan proaktif akan menjembatani data dengan eksekusi nyata.
Tidak ada komentar