Breaking News

Memikirkan Bisnis Model yang tepat bagi startup

Omset menurun, sementara gaji masih harus tetap dibayarkan. Agak sulit bagi kita pemilik bisnis untuk mereduksi gaji, sementara gaji adalah komponen terbesar dalam sebuah perusahaan startup. Beberapa startup sudah melakukan manuver dengan memberikan gaji yang berubah ubah atau dengan kata lain gaji yang fluktuatif. Tetapi tetap saja, beberapa pemilik bisnis merasa tidak tega mengenai pengurangan pemasukan anggota perusahaan walau perusahaan mengalami penurunan yang signifikan. Dalam hal ini, perusahaan mau tidak mau harus berpikir tiga hal yakni 

  • mengurangi pengeluaran yang tidak essensial, semisal berlangganan layanan musik, tv, dan yang tidak terlalu terpakai
  • berhemat pada penggunaan yang pasti dilakukan, semisal mengurangi penggunaan listrik, berhemat dalam mengkonsumsi layanan cloud, atau mengganti server on-premise menjadi cloud. 
  • membuka peluang pemasukan dengan model bisnis baru. 
Pada artikel kali ini kita akan membahas poin ketiga yakni peluang pemasukan dengan model bisnis baru. Untuk itu mari kita bahas bagaimana memikirkan bisnis model yang tepat bagi startup.


Pendekatan klasik berbasis proyek adalah bencana jika?

Pendekatan berbasis proyek itu menyenangkan, selain pendek durasinya secara finansial. Hanya saja harus diperhatikan bahwa
  • Margin akan mudah tergerus karena umumnya terdapat kebutuhan yang custom. misalnya perubahan sesuai kebutuhan dan sebagainya
  • Margin hanya akan berlangsung selama proyek berjalan baik. pada saat proyek berjalan molor, lalu tim tidak bisa mencapai kualitas yang diinginkan maka margin tergerus biaya perawatan akibat bugs
  • Solusi yang sudah dibuat sulit dijual kembali karena tingginya customization 
untuk itu pendekatan klasik setidaknya dihindari KECUALI kita tidak memiliki pilihan. 


Pendekatan modern seperti apa?

Tentu saja pendekatan modern harus lebih murah, lebih menghasilkan, dan dapat direplikasi dengan mudah. Sebagai contoh
  1. Perusahaan yang biasa membuat sistem informasi pembelajaran mengemas dalam produk berlangganan atau beli putus di cloud.
  2. Perusahaan yang biasa melakukan pelatihan kepada perusahaan mengemas pelatihannya kedalam e-learning yang dijalankan secara mandiri 
  3. Perusahaan yang biasa membuat konten untuk kliennya mulai membuat konten dengan fokus trafic masyarakat atau subscribe content youtube premium
jadi kalau kita telaah rumusnya ada lima untuk melakukan pendekatan modern
  1. Memulai dari yang sudah ada kemudian dilengkapi dan dikemas kembali
  2. Target dari pasar vertikal yang sedikit menjadi pasar horizontal yang murah tetapi massive. 
  3. Bersifat berulang dan berkelanjutan, semisal berbentuk langganan atau beli putus dengan dukungan support tahunan. 
  4.  Hemat kegiatan perawatan dan dukungan, pengguna akan menggunakan layanan dukungan mandiri dan dapat mengembangkan sendiri jika diinginkan
  5. Produk yang diusulkan sudah dewasa, dapat dipasang dan dikatifkan sendiri, dan tidak rentan kesalahan akibat perbedaan lingkungan atau komputasi
jadi sudah siap menemukan model bisnis baru?





Tidak ada komentar