Breaking News

Tutup Saja Startup Ini

Bagi kamu pengelola startup, pasti pernah terpikir beberapa kali untuk menutup sebuah usaha startup yang sudah kalian rintis. Kalau tidak pernah yuk kita membayangkan beberapa hal yang bikin kalian yakin kalau startup kalian lebih baik dihentikan ditutup dan biarkan orang-orang di-dalamnya hidup lebih sukses, hidup lebih bebas, dan hidup penuh senyum. Coba bayangkan

  • Tim kamu yang berulang kali melakukan kesalahan yang sama, sehingga mengakibatkan kerugian startup-mu
  • Dirimu yang selalu mengakibatkan keraguan bagi mereka, mungkin dituduh pembohong oleh klien, mungkin diragukan oleh mitra, atau di-judge tidak peduli oleh rekan kerja.
  • Kondisi perusahaan yang terus naik turun, pada saat naik semua senyum peduli, pada saat turun semua pergi sibuk masing-masing
  • Rasa salahmu terhadap orang yang begitu giat bekerja menghasilkan yang terbaik tetapi kamu beri kompensasi seadanya, atau rasa sesalmu terhadap orang yang kerjanya malas tetapi tetap kamu beri kesempatan
  • Hasil kerja yang berantakan, rasa malu dengan klien, atau terlambat me-respon pada saat klien sudah begitu baik dan sabarnya pada kita
Dan saya bisa berikan puluhan alasan sehingga membuat otakmu "Merasa Layak" kalau startup yang kamu impikan itu sudah tutup saja, sudah menyerah saja, dan sudah bekerja saja kembali ke perusahaan yang lebih besar dan lebih memberikan gaji yang baik, tanpa perlu 'mbatin' keluhan orang di belakang. Saya jadi ingat sebuah film yang dibintangi Boy William, tentang seorang yang ingin bebas dari belenggu korporasi lalu menjadi wirausaha mesin cuci Laundry. Dan dari film itu kita bisa belajar banyak hal:

  • Jangan pernah berpikir kerja atau bekerja di startup itu indah, jadi kita sudah paham resiko-nya. 
  • Kadang timmu melakukan kesalahan besar atau bahkan membuat bangkrut perusahaan, tetapi mengeluh, marah, atau memecat bukan solusinya
  • Sebuah anggota tim itu pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Komunikasi terbuka dan empowering adalah kunci agar mereka "unleash power" 
  • Pesaing jangan dianggap pengurang rezeki, rezeki sudah ada yang mengatur, kolaborasi dan silaturahim justru menjadi kunci rezeki yang lebih luas.
  • Saling Berempati mulai meluangkan waktu untuk lebih peduli, dan mulailah terbiasa dengan rasa gagal, dikucilkan, dicap pembohong, atau di-judge tidak peka. Masukan bukan berarti harus dilawan tetapi harus dicerna untuk perbaikan diri.
Jadi kalau kamu mau nutup startup boleh-boleh saja, tapi lakukan dulu ya lima poin di atas baru kamu tutup, sehingga tiada rasa sesal pas kamu nutup karena kamu sudah lakukan yang terbaik


   

Tidak ada komentar