Breaking News

Menghilangkan mental pembajak


Baru-baru ini beredar #10yearschallenge di media sosial. Saya jadi teringat, mungkin sepuluh tahun lalu (2009), saya masih banyak menggunakan perangkat lunak bajakan. Sistem operasi masih menggunakan Windows XP dengan lisensi FCKGW. Buat kalian yang tahu apa itu FCKGW mungkin kita seumuran, haha. Perangkat produktivitas seperti Microsoft Office dan Corel Draw serial numbernya masih meng-generate menggunakan keygen. Aplikasi permainan, tentu saja saya masih menggunakan crack agar bisa memainkannya. Musik dan Film? Jangan ditanya, persewaan atau penjual CD/VCD bajakan pilihannya.

Waktu itu, internet belum secepat sekarang. Ponsel pintar masih belum merakyat dan paket data masih hal yang tabu. Untuk mendapatkan perangkat lunak dengan ukuran besar dalam waktu yang singkat, jalan satu-satunya adalah meminjam di rental. Bisa dipastikan, aplikasi di rental atau bukanlah aplikasi legal. Bisa saja menggunakan internet kampus, tetapi harus diluar jam kehidupan mahasiswa agar mendapatkan kecepatan yang lebih kencang.

Selain akses internet, ada kendala lain untuk mendapatkan perangkat lunak legal. Yaitu harga. Buat saya yang masih mahasiswa waktu itu, tidak mungkin dapat membeli aplikasi dengan harga dolar. Penghasilan tetap belum ada, apaliagi kartu kredit. Saya kadang mencoba mencari aplikasi perangkat lunak alternatif, tetapi saat itu sungguh sulit menemukan yang sepadan.

Mungkin saat itu mental anti pembajakan pada diri saya belum terbentuk. Bagaimana bisa terbentuk, kalau dari lingkungan sekitar, masyarakat dan para penyedia layanan belum mendukung anti pembajakan? Lingkungan dan masyarakat masih menganggap bahwa semua aplikasi itu gratis. Mau instal perangkat lunak tinggal copy atau minta. Ditambah lagi masih sulitnya mencari penjual perangkat lunak legal.

Memang sangat sulit menghilangkan mental pembajak ini. Tetapi, apabila tidak dihilangkan akan berbahaya. Masyarakat bisa jadi akan menganggap perangkat lunak adalah barang yang gratis.  Mereka akan kurang menghargai produk perangkat lunak itu sendiri. Perangkat lunak bisa jadi sebuah karya dari tim pengembang. Seperti halnya jembatan, rumah, atau produk perangkat keras lainnya, pembuatan perangkat lunak memerlukan biaya, tenaga, waktu dan pikiran. Sangat disayangkan kalau hanya dianggap sebagai barang gratisan.

Semua elemen harus berperan dalam mengurangi pembajakan. Mulai dari masyarakat, harus disadarkan bahwa perangkat lunak adalah sebuah produk dan buah karya manusia. Ada yang berbayar, ada pula yang bisa didapatkan secara gratis. Vendor atau toko komputer retail juga memberikan informasi pada konsumen dan tidak gampang dibujuk untuk memasangkan sebuah perangkat lunak bila memang tidak mempunyai lisensinya. Sedangkan pemerintah dapat mendukung dengan memberikan jalur dan regulasi agar tercipta suasana kondusif.

Untuk saat ini, banyak sekali cara untuk mendapatkan perangkat lunak legal. Kalau tidak bisa beli suatu aplikasi, kita bisa dapatkan alternatif untuk produk tersebut dengan fungsi yang mungkin hampir sepadan. Misalkan untuk sistem operasi, saat membeli komputer, sudah terpasang sistem operasi Windows yang resmi. Kalau belum terpasang, dan kebetulan kok tak ada budget untuk membeli, sistem operasi Linux tersedia dalam berbagai macam jenis dan tak kalah cantik dengan Windows ataupun MacOS. Begitu pula dengan aplikasi lain. Kalau memang dicari alternatifnya, pasti akan ketemu.

Penyedia layanan streaming musik dan film juga juga sudah banyak. Tak perlu lagi mengunduh dari situs ilegal film hasil rekaman bioskop yang kadang-kadang ada orang lewat juga ikut terekam. Sistem langganan yang mudah dijangkau. Kalau tidak mempunyai kartu kredit, bisa melakukan pembayaran melalui potong pulsa atau lewat minimarket terdekat.

Apalagi di ranah aplikasi permainan. Berjibun aplikasi permainan tersebar di berbagai platform. Komputer, ponsel pintar, ataupun konsol. Tak sedikit aplikasi permainan yang gratis dengan kualitas level tinggi. Bagi yang ingin membeli aplikasi permainan berbayar, sudah tersedia berbagai macam giftcard yang tersedia baik melalui reseller atau membelinya lewat kartu kredit.

So, untuk saat ini, seharusnya kita sudah bisa berhenti membajak perangkat lunak.

Tidak ada komentar