Baseline ideal sebuah proyek
Hal yang paling membuat rugi sebuah pekerjaan proyek adalah keterlambatan yang tanpa timbal balik. Bayangkan saja pekerjaan yang berjalan seyogyanya enam bulan lalu menjadi dua belas bulan. Sebenarnya tidak apa terlambat selama biaya, ruang lingkup, dan investasi tambahan tercukupi. Pada artikel ini akan dibahas langkah utama yang harus diperhatikan bagi Project Manager dan tentu product owner.
- Product owner harus membaca ruang lingkup dan ekslusi secara lisan dan tertulis pada saat project kick off atau sebelumnya.
- Project manager harus menyusun jadwal sesuai dengan tolak ukur milestone beserta buffer yang tersedia dan menyampaikannya secara rutin (1 minggu / 2 minggu sekali)
- Product owner harus menghitung kinerja tim dan integrasi sistem ke ruang produksi di setiap sprint. Hitung Earned Value Management, berapa fitur yang sudah dapat digunakan dalam satu sprint.
- Product owner harus menerapkan CCB (Change control board), setiap permintaan harus tercatat dan diukur analisis dampaknya oleh Project Manager, termasuk pergeseran rilis
- Project manager harus memberi toleransi mengenai kriteria out of scope misalnya 1 major 3 minot.
- Dokumen rencana rilis yang menjelaskan daftar fitur, ruang lingkup fitur, estimasi awal (baseline) - product owner
- Dokumen proposal yang berisi investasi, aturan kriteria out of scope, dan rencana rilis - project manager / AM
- Siapkan WBS (Features-User Story) dan urutan pengerjaan (dependency metrix) - product owner
- Siapkan jadwal milestone, timeline, dan baseline pekerjaan - project manager
- aktifkan laporan review sprint dan ccb (1 minggu / 2 minggu sekali) - product owner
- aktifkan laporan kemajuan proyek setidaknya dua minggu / maksimum satu bulan sekali - project manager

Tidak ada komentar