Agile cocok untuk klien yang plin-plan? simak ulasannya
Dalam dunia pengembangan software, kebutuhan pelanggan seringkali berubah-ubah seiring dengan perkembangan teknologi, pasar, dan persaingan. Hal ini menimbulkan tantangan bagi tim pengembang untuk menghasilkan software yang sesuai dengan harapan dan kepuasan pelanggan. Salah satu metode pengembangan software yang dapat mengatasi tantangan ini adalah agile.
Agile adalah sebuah pendekatan pengembangan software yang berfokus pada kolaborasi, adaptasi, dan pengiriman nilai secara cepat dan berkualitas. Agile mengutamakan komunikasi yang intens antara tim pengembang dan pelanggan, serta mengadopsi siklus pengembangan yang pendek dan iteratif. Dengan agile, tim pengembang dapat merespon perubahan kebutuhan dengan lebih mudah dan fleksibel.
Berikut adalah beberapa alasan kenapa agile cocok untuk software yang kebutuhannya selalu berubah:
- Agile meningkatkan keterlibatan pelanggan. Dengan agile, pelanggan dapat terlibat secara aktif dalam proses pengembangan software, mulai dari menentukan prioritas fitur, memberikan umpan balik, hingga melakukan uji coba. Hal ini membuat pelanggan merasa lebih dihargai dan dipahami oleh tim pengembang, serta meningkatkan kepercayaan dan loyalitas mereka.
- Agile mempercepat waktu pengiriman. Dengan agile, tim pengembang dapat menghasilkan software dalam bentuk versi yang dapat digunakan (potentially shippable) dalam waktu singkat, biasanya antara dua hingga empat minggu. Hal ini memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan manfaat dari software lebih cepat, serta memberikan kesempatan bagi tim pengembang untuk mendapatkan umpan balik dan melakukan perbaikan secara berkelanjutan.
- Agile meningkatkan kualitas software. Dengan agile, tim pengembang dapat melakukan pengujian software secara terus-menerus sejak awal proses pengembangan. Hal ini meminimalkan risiko terjadinya kesalahan atau bug yang dapat mengganggu fungsi atau performa software. Selain itu, agile juga mendorong tim pengembang untuk melakukan refactor atau penyempurnaan kode secara berkala, sehingga meningkatkan keterbacaan dan perawatan kode.
- Agile meningkatkan motivasi tim pengembang. Dengan agile, tim pengembang dapat bekerja secara lebih mandiri, kreatif, dan inovatif. Tim pengembang juga dapat merasakan kepuasan dan kebanggaan ketika berhasil menyelesaikan setiap iterasi atau sprint dengan baik. Hal ini membuat tim pengembang lebih termotivasi untuk terus belajar dan berkembang.
Lalu bagaimana Agile bisa membantu agar perubahan dapat terprediksi.
- lakukan aktivitas sprint exploration dengan pendekatan sebagai berikut
- sprint exploration tahap pertama harus membahas overall skenario sehingga proses bisnis keseluruhan terekam dan ter-dokunentasi
- sprint planning harus mampu melakukan perencanaan dan prioritas yang akan dikembangkan.
- Hasil sprint planning akan mengarah pada sprint exploration tahap kedua atau yang dikenal dengan sprint elicitation harus dilakukan dalam sprint dan mengupas secara detail user story yang dikembangkan
- sprint review harus memperoleh umpan balik dari klien
- sprint retrospective harus mampu mengkaji strategi bagaimana menghadapi klien
Tidak ada komentar