Breaking News

Start from Small or Start from Big

 Pada saat kita menyusun solusi perangkat lunak. Kemudian kita meyakini bahwa perangkat lunak tersebut akan digunakan oleh banyak orang. Kemudian manajer Anda bertanya apa arsitektur yang akan kita aplikasikan. Apakah arsitektur klien server biasa, atau arsitektur terdistribusi dengan memikirkan skalabilitas berbasis cloud? Start from Small atau Start from Big? Artikel ini akan membahas bagaimana kita menyikapi sebuah rancangan arsitektur dengan melihat dan mengkaji keputusan berdasar pada data.

YAGNI 

Konsep YAGNI adalah konsep yang merupakan akronim dari You Ain't Gonna Need It. Prinsip YAGNI adalah prinsip desain arsitektur yang sederhana dengan prinsip 'just work'. Intinya adalah mengembangkan sesuatu yang dibutuhkan pada saat dibutuhkan. Semua usaha mengembangkan yang berinvestasi di kemudian hari dan tidak terpakai dikenal 'usaha sia-sia'
Prinsip ini adalah prinsip yang harus dipegang pertama kali. Pertanyaannya jika dan hanya jika kita belum mengetahui apakah solusi akan membesar dan membutuhkan itu 

Resilience

Tetapi bayangkan jika klien Anda mengatakan yang menggunakan ini ada 200 distributor yang setiap harinya dari jam 08.00 - 17.00 mengisi data. Atau bayangkan jika penggunanya adalah 2000 orang yang setiap semester akan mengisi catatan melalui sistem Anda, apakah YAGNI bisa diterapkan? jawabannya cukup berisiko. lebih baik mempertimbangkan menerapkan dengan pendekatan resilience. Pendekatan ini artinya mempertimbangkan

  • Ketersediaan
  • Performa yang tinggi
  • Redundancy

Pemikiran Sederhana

Bagaimana kesimpulannya? jadi jika Anda masih dalam ketidakpastian dalam implementasi sistem maka YAGNI dapat diterapkan, tetapi jika sudah ada kepastian yang membutuhkan kemampuan tinggi dan ketersediaan tinggi maka investasi terbaik adalah investasi berbasis resilience. 



Referensi 

Tidak ada komentar