Breaking News

Sepuluh Prinsip Work from Home yang harus ditegakkan

Ah saya mau work from home saja, ujar Alice. Selain lebih santai, tidak kena lalu lintas, ia juga merasa tidak perlu bertemu dengan screening yang ketat dikala Covid 19 merebak. Percaya atau tidak bekerja dari rumah akan menjadi kebiasaan kita di masa new normal ini. Percaya atau tidak, work from home yang tidak tepat akan mengakibatkan banyak kendala seperti:

  • Produktivitas yang menurun
  • Mis-koordinasi dan Mis-komunikasi
  • Terlambatnya capaian atau target pekerjaan
Pertanyaannya adalah bagaimana agar WFH dapat memberikan manfaat yang sepadan dengan WFO. Berikut adalah sepuluh prinsip WFH yang bisa kamu terapkan di startup-mu

  1. WFH / bekerja remote bukanlah bekerja paruh waktu. Kedisiplinan waktu kerja atau capaian perlu dipertimbangkan dan tidak diselewengkan. Jika WFH mengalami kendala produktivitas dan yang lain maka lebih baik bekerja dengan pendekatan WFO.
  2. WFH memerlukan satu mekanisme koordinasi dan komunikasi yang terpusat. Sebagai contoh menggunakan Teams untuk komunikasi, Planner untuk mengelola tugas, dan Azure DevOps untuk mengelola pekerjaan pemrograman. 
  3. WFH memerlukan kebiasaan rutin harian yang dilakukan untuk mengkaji tugas dan melakukan koordinasi pekerjaan. Daily scrum, daily standup, atau daily review dapat dijadikan kebiasaan baru. 
  4. WFH memerlukan respons yang bisa ditebak jika dalam waktu dan jam kerja. Semisal anggota tim harus menjawab sebuah pesan penting 30 menit, pesan urgen 15 menit, dan pesan biasa yang membutuhkan tanggapan 60 menit. Klasifikasi respons akan membantu komunikasi berjalan dengan baik. 
  5. WFH tidak bisa dikombinasikan dengan kegiatan lain seperti sakit, bepergian, atau yang lain. Dengan kata lain, jika berkomitmen WFH yakinkan ada capaian dan ada hasil yang disampaikan secara harian. Jika sakit dan izin maka dapat mengajukan izin dibanding melakukan WFH yang tidak efektif. 
  6. Perusahaan memberlakukan WFH itu supaya kita berdiam diri di satu tempat tidak banyak mobilisasi dalam rangka berpartisipasi untuk mengurangi penyebaran COVID. Jika WFH masih berangkat atau pergi-pergi maka lebih baik bekerja dengan WFO.
  7. WFH bukan berarti bekerja sendiri. Pada saat WFH yakinkan proses WFH dilakukan dengan kolaborasi dan komunikasi dengan yang lain. Hal ini akan membantu pada saat seorang akan izin maka pekerjaan yang tengah dilaksanakan masih dapat digantikan dengan orang lain. Startup harus melakukan mekanisme pair programming atau serupa untuk menjamin pekerjaan dapat tergantikan dan tetap selesai. 
  8. WFH dapat menghadirkan kebosanan sehingga pada saat bosan , perusahaan perlu memberikan mekanisme izin, me time, cuti, hingga bekerja di tempat khusus dengan protokol kesehatan yang ketat.
  9. WFH mengakibatkan isu kesehatan. Kurang gerak, persendian, hingga makanan yang tidak terjamin kesehatannya oleh perusahaan perlu dipikirkan. Perusahaan perlu memikirkan bagaimana memberikan berbagai fasilitas yang mendukung kesehatan yang lebih baik dikala WFH.
  10. WFH tidak dapat dipaksakan setiap saat. Ada kalanya perusahaan perlu mengumpulkan sebagian anggota tim berkomunikasi untuk menghasilkan produktivitas yang memadai. Pada saat hal ini terjadi maka yakinkan terdapat mekanisme pertemuan yang aman dan sesuai prosedur kesehatan.
jadi, siapkan untuk WFH. Silakan komentar apa kendala kalian pada saat WFH, mari kita mulai diskusinya
 

Tidak ada komentar