Breaking News

Perlukah Empati ke Perusahaan?

Ketika banyak orang berkata bangun 'empati' bersama, bantu sesama, dan ikat kebersamaan dalam suka dan duka.  Maka itu sah-sah saja karena empati adalah 'kemampuan untuk merasakan apa yang dirasa orang lain". Lalu bagaimana kalau ke perusahaan? perusahaan kan organisasi mati ? apa perlu kita berempati? Atau hanya sekedar bersimpati, atau tidak keduanya?

simpati adalah rasa iba

empati adalah rasa merasakan di posisi yang sama

Pada dunia startup, simpati dan empati adalah dua hal yang krusal. Kenapa? karena dua hal itulah yang menjadi jiwa pergerakan kemajuan perusahaan. Bayangkan kalau tidak ada simpati dan empati. Startup hanyalah tempat mencari uang, dan tidak akan pernah ada startup yang besar kalau fokusnya adalah sebuah uang bukan sebuah nilai. Lihat saja, beberapa perusahaan e-commerce besar yang saat ini hanya bertahan karena mereka lupa inovasi dan terbius mencari uang. kalau sudah bisa dapat uang kenapa berinovasi adalah contoh kondisi nyaman tanpa empati. 

lihat berapa banyak orang yang sudah bekerja tidak bahagia. Cirinya, bagaimana dia berkomunikasi .. pada saat berkomunikasi dengan yang lain, yang ia ceritakan bukan semangat tetapi keluh-kesah, ketidaksesuaian ekspektasi, atau sebatas berkata kalau pekerjaan yang dia alami adalah serabutan dan tidak sesuai job-desc. 

Bagaimana Cara Berempati Kepada Perusahaan / Startup Anda Bekerja?

Jika Anda sadar bahwa bekerja adalah panggilan jiwa bukan paksaan mata uang, maka Anda akan mencurahkan semua jiwa raga untuk pekerjaan Anda, karena bekerja pada dasarnya adalah kebutuhan orang dewasa yang ingin memiliki makna dan nilai di kehidupannya. 
  • Terapkan work-life-balance. Bekerja keras bukanlah bermakna empati terbaik. Ada kalanya Anda harus terlibat dalam kegiatan perusahaan yang sifatnya tidak komersial, seperti berinisiatif menggalang dana rekan yang sakit, membantu kegiatan sosial organisasi, dan terlibat dalam kegiatan kemanusiaan dan sosial
  • Canda dan tawa pada saat bekerja. Canda dan tawa juga merupakan empati nyata Anda ke perusahaan. Bersosial, memberi humor kecil ke rekan kerja, atau melakukan kesalahan kecil yang membuka tawa bukanlah hal yang tabu.
  • Terlibat dalam perbaikan perusahaan. Perusahaan bukanlah sesuatu yang berjalan mencari untung saja, ada visi dan misi yang mungkin mulia, pernahkah? kita meresapinya? Memahami visi dan misi lalu memberikan umpan balik perbaikan adalah bentuk empati yang luar biasa
  • Tidak saklek, pada saat Anda sakit apakah Anda dipaksa bekerja oleh perusahaan? tentu tidak? bahkan undang-undang melarangnya. Sekarang pada saat perusahaan sakit apa perusahaan terap dipaksa untuk memenuhi ekspektasi Anda? nah coba berempati, bahwa adakalanya perusahaan berkorban untuk Anda untuk tetap menjamin Anda bisa gajian tepat waktu walau tiada pemasukan. Dan tidak jarang itu juga karena kelalaian kita dalam bekerja atau karena belum berhasilnya kita menjual dan negosiasi yang baik. Jadi apakah Anda akan mengeluh kalau pada suatu waktu diminta lembur pada satu bulan di akhir penutupan proyek, sementara perusahaan menjamin semuanya tepat waktu di tiap bulannya? 
  • Merepresentasikan diri sebagai bagian dari perusahaan. Wakili perusahaan dengan menunjukkan yang terbaik, merespons cepat keluhan klien, memberikan pemikiran pada saat dilibatkan diskusi, tunjukkan Anda bangga dengan tempat Anda bekerja bukan menyembunyikannya

Bagaimana  Cara Perusahaan Berempati pada Timnya

Jika Anda adalah pemilik perusahaan atau startup maka dapat Anda ikuti lima langkah sederhana untuk berempati pada tim Anda
  • Adakan acara di luar kantor yang membahas bagaimana kebijakan kantor dilakukan dan minta umpan balik dari tim Anda.
  • Berikan libur dan tunjangan yang sesuai dengan kemampuan organisasi, sisihkan anggaran untuk pulang kampung, membantu pada saat sakit, atau menggantikan pengeluaran kecil yang diakibatkan oleh personal expense mereka  
  • Laksanakan pengumuman berkala mulai bulanan, mingguan, atau quarter untuk menunjukkan apa yang terjadi di perusahaan dan kondisi perusahaan.
  • Peka dengan prinsip, kesukaan, dan preferensi kerja tim. Fasilitasi perangkat kerja yang dibutuhkan dan sesuai dengan kemampuan perusahaan.
  • Mendengar dan peka, pada saat ada sesuatu kesalahpahaman maka dialog terbuka harus dibuka dan segera diselesaikan.
Jadi bukan hanya perusahaan, kita juga harus berempati, yuk ciptakan energi positif di lingkungan kerja






   


Tidak ada komentar